Sabtu, 23 Februari 2013

Bernapas merupakan peristiwa menghirup oksigen dan melepaskan gas CO2 dan uap air (H2O). Oksigen di perlukan oleh tubuh untuk proses pmbaran atau oksidasi biologis. Oksidasi biologis dapat dituliskan dalam bentuk persamaan reasi sebagai berikut. Zat makanan + O2 ----------------- energi + CO2 + H2O A. Sistem Pernapasan Pada Manusia Saluran pernapasan meliputi hidung, batang tenggorok, cabang tenggorok, anak cabang tenggorok dan akhirnya ke paru-paru. 1. Rongga Hidung Di dalam rongga hidung terdapat a. Rambut yang berfungsi sebagai penyaring udara. b. Selaput lendir yang berfungsi memberikan kelembapanya kepada udara yang terhirup masuk. c. Alat pengatur suhu udara 2. Batang tenggorok (Trakea) Batang tenggorok merupakan saluran pernapasan yang memanjang dari pangkal rongga mulut sampai dengan rongga dada, menghubungkan rongga hidung maupun rongga mulut dengan paru-paru. Pada ujung batang tenggok terdapat bagian yang di sebut anak tekak atau faring. 3. Pangkal Tenggorok (paring) Pangkal tenggorok terdiri atas katup pangkal tenggorok (epigpotis) dan beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Fungsi katup pangkal tenggorok yaitu mengatur membuka dan menutupnya saluran pernapasan. 4. Cabang batang Tenggorok (Bronkus) Batang tenggorok becabang dua di bagian bawah masing-masing menuju ke paru-paru kiri dan kanan. Cabang batang tenggorok tersusun atas tulang-tulang rawan yang berbentuk ciri-ciri. Sama seperti pada batang tenggorok. 5. Anak cabang batang tenggorok Cabang batang tenggorok bercabang dua dan tiga sesuai dengan jumlah gelambir (lobus) paru-paru yang ada. Yang menuju paru-paru kanan bercabang tiga, sedangkan yang menuju paru-paru kiri bercabang dua. Percabangan ini bercabang lagi menuju saluran-saluran kecil yang di sebut Bronkiolus. Dan berakhir sebagai gelembung-gelembung sangat kecil yang di sebut alveolus (gelembung paru-paru) 6. Paru-paru (Pulmo) Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan terdiri dari dau bagian, yakni paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri hanya memiliki dua lobus. Paru-paru kanan dan paru-paru kiri terbungkus oleh selaput paru-paru. Di bagian bawah paru-paru terdapat diafragma atau sekat rongga badan yang membatasi antara rongga dada di bagaian datas dan rongga perut di bawahnya. Paru-paru merupakan alat yang paling penting karena di paru-paru terjadi pertukaran udara kotor dengan udara bersih. Di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru yang di sebut alveolus. Di dalam alviolus terjadi pertukaran gas CO2 dan O2. a. Mekanisme pernapasan Proses pernapasan meliputi: 1. Inspirasi, yaitu proses menarik atau memasukan udara pernapasan 2. Ekspirasi, yaitu proses mengeluarkan atau menghembuskan udara pernapasan. Apabila kita bernapas dan rongga dada membesar berarti kita melakukan pernapasan dada. Demikian pula, jika kita bernapas dan perut yang membesar, berarti kita melakukan pernapasan perut. Bagaimana proses pernapasan dada dan perut tersebut. a. Pernapasan dada Pada waktu menarik napas dalam-dalam. Otot antar tulang rusuk menegang (berkontraksi), sehingga menggangkat tulang-tulang rusuk, akibatnya rongga dada membesar. Pada saat itu, tekanan udara di dalam paru-paru lebih kecil bila di bandingkan dengan tekanan udara di luar tubuh. Akhirnya udara dari luar masuk kedalam paru-paru melalui hidung. Masuknya udara dari luar ke paru-paru menyebabkan paru-paru menggembang. Pada waktu menghembuskan napas, otot-otot antar tulang rusuk mengendor, maka tulang-tulang rusuk kembali ke posisi semula dan rongga dada menjadi kecil. Pada saat itu, tekanan udara di dalam paru-paru lebi besar sehingga udara di dalam paru-paru terdorong keluar melalui hidung. Keluarnya udara tersebut menyebabkan paru-paru mengempis. Pernapasan menggunakan otot-otot antar tulang rusuk di sebut pernapasan dada. b. Pernapasan Perut. Sebelum menarik napas, posisi diafrgma melengkung keatas dan mengendor (relaksasi). Pada saat menarik napas, otot diafrgma menegang (kontraksi) sehingga diafragma mendatar. Perubahan diafragma dari melengkung menjadi mendatar menyebabkan rongga dada mengembang dan paru-paru menjadi lebih besar serta tekanan udara di dalamnya lebih kecil di banding dengan tekanan udara di luar tubuh. Akibatnya, udara masuk keparu-paru. Pada saat otot diafragma kembali ke posisi melengkung keatas dan mengendor (relaksasi), maka rongga dada menjadi sempit dan udara dalam paru-paru terdorong keluar melalui hidung. Pernapasan menggunakan otot-otot diafragma dan perut di sebut pernapasan perut. b. Volume pernapasan Pada waktu kita tidur, kita melakukan pernapasan biasa sehingga udara yang diambil dan di keluarkan hanya kurang lebih 0,5 liter. Tetapi bila kita menarik napas sekuat tenaga, udara yang masuk kurang lebih 4 liter dan bila kita embuskan napas kuat-kuat, udara yang keluar juga kurang lebih 4 liter. Udara yang di isap dan yang dikeluarkan kurang lebih 4 liter itu di sebut kapasitas vital paru-paru. Di dalam paru-paru, udara masih tetap tinggal 1 liter. Udara yang tetap tertinggal dalam paru-paru di sebut udara residu. Bila kapasitas vital paru-paru kurang lebih 4 liter dan udara residu 1 liter, maka kapasitas vital paru-paru 5 liter. Berdasarkan volume pernapasan tersebut, kita mengenal empat macam udara di dalam paru-paru, yaitu udara pernapasan, udara komplementer, udara cadangan, dan udara residu. Udara pernapasan adalah udara yang masuk dan keluar selama pernapasan biasa (dalam waktu istirahat/tidur) sebanyak kurang lebih 0,5 liter. Udara komplementer adalah udara sebanyak kurang lebih 1,5 liter yang dapat kita hirup setelah menghirup udara pernapasan biasa. Udara residu adalah udara sebanyak kurang lebih 1 liter yang tidak diembuskan, yang selalu tetap ada dan mengisi alat pernapasan. Udara cadangan adalah udara sebanyak kurang lebih 2 liter yang dapat kita embuskan lagi setelah menghembuskan napas pada pernapasan biasa. c. Banyaknya pernapasan setiap menit atau frekuensi pernapasan setiap orang berbeda. Perbedaan tersebut beberapa faktor, antara lain: 1. Usia, semakin tua usia seseorang semakin kecil frekuensi pernapasanya. 2. Jenis kelamin, frekuensi pernapasanya wanita lebih besar jika di bandingkan pria. 3. Kegiatan, semakin berat kegiatan seseorang semakin besar pula frekuensi pernapasanya 4. Posisi tubuh, posisi pernapasan orang berbaring lebih kecil di bandingkan orang duduk atau berdiri. d. Gangguan Pernapasan Gangguan pernapasan banyak di sebabkan oleh gangguan alat-alat pernapasan, misalnya: 1. Asma Asma yaitu penyempitan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi terhadap debu, rambut hewan atau udara dingin. Penderita asma akan mengalami sesak napas 2. Pneumonia Pneumonia yaitu merupakan penyakit yang di sebabkan karena terjadinya peradangan pada dinding alveolus yang disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae. Peradangan tersebut menyakibatkan terganggunya proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. 3. Pleuritis Pleuritis yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh terjadinya peradangan pada selaput pembungkus paru-paru (pleura). Peradangan tersebut menyebabkan adanya cairan yang berlebihan pada pleura, yang dapat mengakibatkan rasa nyeri di dada ketika bernapas. 4. Tuberkulosis (TBC) TBC adalah suatu penyakit yang di akibatkan oleh bakteri tuberculosis. TBC di tandai dengan terbentuknya bintil-bintil di dalam alveolus, sehingga mengurangi area alveolus untuk pertukaran gas. 5. Bronkitis : Infeksi (radang) pada brokea (cabang tenggorok) 6. Saluran pilek : pelendiran di lubang termasuk penyakit hidung yang ringan penyebabnya virus. 7. Influenza/flu : di sebabkan oleh virus

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Info: